インドネシア2代目支局長 フィルダBLOG

インドネシアでのパンデミック時のビデオ会議アプリの急成長

インドネシアでのパンデミック時のビデオ会議アプリの急成長

2021年12月1日

Share

  • Xでシェア
  • facebookでシェア
  • LINEで送る

導入実績700サイト以上!!
「カスタメディア」の事例ダウンロードは
こちら

事例集をダウンロードする(無料)

日本語

2020年にインドネシアでコロナウイルスの発生が広まったため、地域活動は制限されてきました。政府はまた、物理的な距離を置き、段階的な封鎖を実施することを求め始めました。
教育や学習、仕事、取引、その他の活動などのコミュニティ活動は、自宅でオンラインまたは仮想的に行うことができます。活動を継続するために、あらゆる分野の人々がビデオ会議アプリサービスを使用して日常のニーズを満たすようになりました。

ビデオ会議アプリは、一般の人々がCovid-19パンデミックの最中に会い続けてコミュニケーションをとるのに最適です。
今日まで、インドネシアでのズームアプリの使用は増え続けています。 人々はSkypeやHangoutsMeetも使用しています。ビデオ会議アプリを使用すると、このパンデミックの際に近くや遠くでのコミュニケーションが容易になります。

インドネシアでは、ズームは主に教育と学習のプロセスに使用されます。
ロックダウンが実施されて以来、テクノロジーベースの学習またはデジタル学習が実施されてきました。教師と生徒は迅速に適応できなければなりません。学習方法は現在、より創造的で革新的なものに変化しています。
以前は、教師センター方式を使用して学習が実行されていましたが、現在は学生センター方式に切り替えています。生徒は教師の指導の下、積極的に自主的に学びます。学生は、インターネットで無料で入手できる電子書籍から追加情報を入手することもできます。

ただし、オンライン学習には多くの準備も必要です。教師と生徒は、オンライン学習を実行できるように適切なツールを持っている必要があります。さらに、学習プロセス中は、安定した信号と十分なインターネット割り当てが必要です。

ズームアプリは、ユーザー数の増加に伴い、セキュリティシステムもさらに強化します。ズームは、学校の生徒向けにシングルサインオン(SSO)機能を追加しました。この外部認証システムにより、学生データと仮想教室はより安全であると見なされます。以前のSSOシステムは、教師または仮想教室をホストする人だけが利用できました。

 

 

実行された活動は事実上より実用的に見えますが、それでもマイナスの影響があります。現在、「Zoom Fatigue」という用語がインドネシアで登場し始めています。Zoom Fatigueは、ズームアプリだけでなく、ビデオ会議アプリケーションを使用して行われた会議を行った後、人が疲れを感じる状態です。さらに、Zoom Fatigueの原因は、身体の可動性の欠如によっても影響を受けます。口頭でコミュニケーションをとる場合とは異なり、ビデオ会議では参加者は画面に座って見つめるだけで済みます。参加者は画面をじっと見つめ、Zoom Fatigueを体験できるポイントになります。

このパンデミックがいつ終わるかはわかりません。インターネットベースの日常活動も継続されます。このZoom Fatigueを防ぐためにできることがいくつかあります。

      1. ビデオ通話を必需品に制限します。あなたはいくつかの会議を直接に行うことができます。もちろん、ヘルスプロトコルを実行し続けることによっています。
      2. ストレッチ。ビデオ会議を開いた後は、休憩して休憩することをお勧めします。たくさんの水を飲み、ストレッチします。
      3. 画面から距離を保ちます。
      4. 会議が長すぎないように手配します。

    誰もがこのパンデミックがすぐに終わることを望んでいます。 引き続き健康プロトコルを実行して、お互いの健康に気を配りましょう。

     

    English

    The Booming Of Video Conference App During Pandemic In Indonesia

     

     Since the corona virus outbreak spread in Indonesia in 2020, community activities have become limited. The government has also started calling for physical distancing and implementing a gradual lockdown. Community activities such as teaching and learning, working, trading and other activities can only be done at home online or virtually. In order for life activities to continue, people from all walks of life have begun to use video conference application services to fulfill their daily needs.

    Video conference applications are excellent for the general public to continue to meet and communicate during the Covid-19 pandemic. To this day, the use of the Zoom application in Indonesia continues to increase, followed by Skype and Hangouts Meet. Video conference applications make it easier to communicate near and far during this pandemic.

    In Indonesia, Zoom is mostly used for the teaching and learning process. Technology-based learning or digital learning has been carried out since the lockdown was enforced. Teachers and students must be able to adapt quickly. Learning methods are currently changing to be more creative and innovative. Previously, learning was carried out using the teacher center method, now switching to the student center method. Students actively learn independently with the guidance of the teacher. Students can also get additional information from E-books which are available free on the internet.

    However, online learning also requires a lot of preparation. Teachers and students must have adequate tools so that online learning can be carried out. In addition, during the learning process there must be a stable signal and sufficient internet quota.

    The Zoom application also further enhances its security system along with the increasing number of users. Zoom has added a Single Sign-on (SSO) feature for school students. With this external authentication system, student data and virtual classrooms are considered more secure. The previous SSO system could only be available to teachers or those who host a virtual classroom.

    Currently SSO can be owned by all students. Later the administrator or the school can register student data. That way, schools can set up students’ Zoom accounts. Students must authenticate according to the data they have obtained from the school to be able to join virtual classes. SSO also allows teachers to more easily limit class attendance.

    Although the activities carried out virtually look more practical, there are still negative impacts. Currently, the term Zoom Fatigue is starting to appear in Indonesia. Zoom fatigue is a condition where a person feels tired after having a meeting that was conducted using the Video Conference application. Zoom fatigue also includes all applications related to video conference such as Google Meet, Skype, and so on. In addition, the cause of Zoom Fatigue is also influenced by lack of physical mobility. Unlike when we communicate verbally, video conference meetings only require participants to sit and stare at the screen. Participants stare at the screen intensely to be the point that makes someone can experience Zoom Fatigue.

    We don’t know when this pandemic will end. Internet-based daily activities will also continue. So, we must take care of our own health. There are several things we can do to prevent this Zoom fatigue.

    There are things that we can do:

    1. Limit video calls to essentials.You can do some meetings by directly meeting in person.By continuing to run the health protocolof course.
    2. After having a video conference meeting, it is better to take a break to rest.Drink lots of water and stretch.
    3. Keep a distance from the screen.
    4. Arrange for the meeting not to last too long.

    Everyone hopes this pandemic will pass soon. Let’s take care of each other’s health by continuing to carry out health protocols.

     

     

    Bahasa Indonesia

     

    Aplikasi Video Conference Yang Booming Selama Pandemi Di Indonesia

     

    Sejak wabah virus corona meluas di Indonesia pada tahun 2020, kegiatan masyarakat menjadi terbatas. Pemerintah pun mulai mengimbau untuk melakukan physical distancing dan memberlakukan lockdown secara bertahap. Kegiatan masyarakat seperti belajar-mengajar, bekerja, berdagang dan aktivitas lainnya hanya bisa di lakukan di rumah secara daring atau virtual. Agar aktivitas kehidupan tetap dapat berjalan, masyarakat dari segala kalangan mulai memanfaatkan jasa aplikasi video konferensi untuk memenuhi kepentingan sehari-hari.

    Aplikasi video konferensi menjadi primadona bagi para pebisnis, pemerintah,pelajar ataupun masyarakat umum untuk tetap bertemu dan berkomunikasi di saat pandemi Covid-19. Sampai hari ini, penggunaan aplikasi Zoom di Indonesia terus meningkat diikuti oleh Skype dan Hangouts Meet. Aplikasi video konferensi mempermudah komunikasi jarak dekat maupun jauh selama masa pandemi ini.

    Di Indonesia, penggunaan Zoom paling banyak dilakukan untuk proses belajar mengajar. Pembelajaran berbasis teknologi atau pembelajaran digital mulai dilakukan sejak diberlakukannya lockdown. Guru dan siswa harus bisa beradaptasi dengan cepat. Metode pembelajaran saat ini berubah menjadi lebih kreatif dan inovatif. Jika sebelumnya pembelajaran dilaksanakan dengan metode teacher center, sekarang beralih ke metode student center. Siswa aktif belajar mandiri dengan dibimbing oleh guru. Siswa juga bisa mendapatkan tambahan informasi dari E-book yang tersedia gratis di internet.

    Namun, pembelajaran daring juga memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Guru dan siswa harus memiliki perangkat yang memadai agar pembelajaran daring dapat terlaksana. Selain itu, juga selama proses pembelajaran harus tersedia sinyal stabil dan kuota internet yang cukup.

    Aplikasi Zoom juga semakin meningkatkan sistem keamanannya seiring dengan semakin banyaknya pengguna. Zoom telah menambahkan fitur Single Sign-on (SSO) bagi para siswa sekolah. Dengan sistem autentikasi eksternal tersebut, data siswa dan ruang kelas virtual dinilai akan lebih aman. Sistem SSO sebelumnya hanya dapat tersedia bagi guru atau pihak yang menjadi host sebuah kelas virtual.

    Saat ini SSO dapat dimiliki oleh seluruh siswa. Nantinya administrator atau pihak sekolah dapat melakukan pendaftaran data siswa. Dengan begitu, sekolah dapat mengatur akun Zoom siswa. Siswa harus melakukan autentikasi sesuai data yang telah mereka dapatkan dari sekolah untuk bisa bergabung dalam kelas virtual. SSO juga memungkinkan guru untuk lebih mudah membatasi kehadiran peserta kelas.

    Meskipun kegiatan yang dilakukan secara virtual terlihat lebih praktis, tetap saja ada dampak  negatifnya. Saat ini mulai muncul istilah Zoom Fatigue di Indonesia. Zoom fatigue adalah suatu keadaan di mana seseorang merasa kelelahan setelah melakukan pertemuan yang dilakukan menggunakan aplikasi Conference Video. Zoom fatigue juga mencakup semua aplikasi yang berkaitan dengan video conference seperti Google Meet, Skype, dan lain sebagainya. Selain itu penyebab dari Zoom Fatigue juga dipengaruhi oleh, mobilitas fisik yang kurang. Tidak seperti saat kita berkomunikasi secara verbal, pertemuan video conference hanya mengharuskan partisipan untuk duduk dan menatap layar. Partisipan menatap layar secara intens menjadi poin yang membuat seseorang dapat mengalami Zoom Fatigue.

    Kita belum tahu sampai kapan pandemi ini berakhir. Kegiatan sehari-hari berbasis internet juga masih akan terus berlangsung. Sehingga, kita sendirilah yang harus menjaga kesehatan kita. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah Zoom fatigue ini.

    Hal yang bisa kita lakukan adalah :

    1. Batasi panggilan video pada pada hal-hal yang penting. Anda bisa melakukan sebagian pertemuan dengan bertemu langsung. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan tentunya.
    2. Lakukan peregangan. Setelah melakukan pertemuan dengan aplikasi video conference Anda mengambil jeda waktu untuk beristirahat. Perbanyak minum air putih dan lakukan peregangan.
    3. Menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan layar.
    4. Atur agar pertemuan tidak terlalu panjang.

    Semua orang berharap pandemi ini segera berlalu. Mari saling menjaga kesehatan diri sendiri dengan terus menjalankan protokol kesehatan.

     

資料請求バナー